Hidup Mahasiswa !!!
Ini adalah laporan pertanggungjawaban Pengurus Nasional ISMKMI Periode 2013-2015
LPJ SEKJEND DAN PN PERIODE 2013-2015 SEMANGAT KARENA ALLAH-1
Hidup Mahasiswa !!!
Ini adalah laporan pertanggungjawaban Pengurus Nasional ISMKMI Periode 2013-2015
LPJ SEKJEND DAN PN PERIODE 2013-2015 SEMANGAT KARENA ALLAH-1
Salam Mahasiswa,
Detik-detik masa kepengurusan Pengurus Nasional (PN) 2013-2015 kami mengucapkan selamat mempersiapkan amanah selanjutnya ditempat-tempat lain. Sebagai penutup kami dalam #abdikarya, kami khususnya Direktorat Jaringan komunikasi Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia mempersembahkan karya kami untuk semakin mempersatu hati dan jiwa-jiwa kita sebagai mahasiswa kesmas seluruh Indonesia yaitu BULETIN HIGEIA Edisi II 2015. Kami tim mengucapkan banyak terimakasih untuk semua bantuan atas terselesaikannya buletin ini. Selamat menikmati 🙂
Silahkan didownload dan dibaca 🙂
Hidup Mahasiswa, dan Salam Satu Cinta untuk Indonesia 🙂
Intermediate Training Of Public Health (ITOPH) ISMKMI daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat diadakan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar. Kegiatan ITOPH di laksanakan selama 2 hari, mulai hari Sabtu 11 April 2015 hingga Minggu 12 Maret 2015.
Kegiatan ITOPH di hadiri oleh puluhan peserta yang merupakan delegasi dari semua Institusi Kesehatan Masyarakat yang berada di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar, Universitas Indonesia Timur, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Islam Negeri Alauddin, Universitas Pancasakti, Universitas Hasanuddin dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baramuli, Bulukumba
Kegiatan ITOPH dengan tema “Maksimalisasi Potensi Kader, Bangkitkan Jiwa Public Health” bertujuan untuk maksimilasi kader-kader ISMKMI serta sebagai wadah menjalin silaturrahmi antara mahasiswa kesehatan Masyarakat yang berada di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, selain itu juga sebagai wadah pelatihan serta pengembangan mahasiswa Kesehatan Masyarakat.
Hadir sebagai pemateri Junaedi Barahima (UNHAS), Nurfaida Muhammad (UNHAS), Ilham Syam.S.KM., M.Kes (Dosen STIKMA, alumni ISMKMI), Mundihartini Rahayu Praptiningtyas.S.KM (Alumni ISMKMI, UNSOED), Miftahul Khair.S.KM (KORWIL IV 2013-2014, UMI), Wahyudi Eka Saputra.S.KM (KORWIL IV 2011-2012, UIN Alauddin), Fahrul Islam.S.KM., M.Kes (Alumni ISMKMI, UIT) dan Wawan Iskandar (KORWIL IV 2014-2015, UIT). Adapun materi-materi yang di berikan pada kegiatan ITOPH meliputi diskusi mengenai AD/ART, PTO, dan GBHO ISMKMI, studi demografi dan masalah kesehatan, Permasalahan kesehatan dan solusi gerakan mahasiswa, dinamika IOMS, kepemimpinan Wilayah, dan Brainstroming mengenai analisis problematika wilayah berikut solusinya.
Dengan kegiatan Intermediate Training Of Public Health di daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat ini, di harapkan akan tercipta kader-kader yang berkualitas.
FKM SATU
ISMKMI MAJU
INDONESIA SEHAT
OLEH
WAWAN ISKANDAR
Koordinator ISMKMI Wilayah IV Periode 2014-2015
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hari ini (7/4) jatuh sebagai Hari Kesehatan Dunia. Tema Hari Kesehatan Dunia kali ini berkutat pada isu keamanan pangan.
Kepala Badan Peneliti dan Pengembangan (Kabalitbang), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prof Tjandra Yoga Aditama menjabarkan beberapa kondisi luar biasa (KLB) yang dialami Indonesia, sepanjang awal tahun ini, berkenaan dengan keamanan pangan.
Ia menyebutkan, pada minggu 11 tahun ini, beberapa kasus keracunan makanan terjadi pada saat itu. Pertama, keracunan pangan di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah sebanyak 51 kasus tanpa menyebabkan kematian. Diduga, karena mengkonsumsi nasi bungkus yang sudah tak baik.
Kedua, KLB keracunan pangan terjadi di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah sebanyak tujuh kasus tanpa kematian. Diduga, karena saus dari mi ayam pangsit. Ketiga, KLB diare yang terjadi di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumateran Utara sebanayak 18 kasus tanpa kematian. Diduga, karena mengkonsumsi air minum keliling.
“Kemudian, pada minggu ke 12 tahun ini KLB keracunan juga terjadi di beberapa tempat,” ujarnya.
Sebanyak tiga kasus tanpa kematian KLB keracunan pangan terjadi di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Diduga karena mengkonsumsi roti yang sudah kadaluarsa. Kemudian, keracuanan pangan juga terjadi di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Tercaat, 89 kasus tanpa kematian. Diduga, karena mengkonsumsi nasi bungkus setelah upacara adat.
Selain itu, KLB keracunan pangan juga terjadi di Kabupaten Kolako, Provinsi Sulawesi Tenggara, tercatat terdapat 38 kasus tanpa kematian. Diduga, karena makanan katering.
Prof Tjandra mengatakan, contoh tersebut adalah bentuk laporan awal, yang akan diteliti lebih mendalam dari sudut epidemiologi dan laboratorium. “Oleh karenanya, Kemenkes menurunkan tim, untuk terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pendalaman maslaah lebih lanjut,” lanjutnya. Ia menambahkan, sebelumya Kemenkes juga telah melakukan upaya tindakan pertama setelah KLB itu terjadi. Sebut saja seperti, investigasi, penanganan dan pengobatan.